22 August 2012

Akan Selalu Ada Pertarungan

Satu bulan ramadhan merupakan peperangan terbesar dalam sejarah kehidupan manusia, aku menyebutnya Pertarungan. Bagaimana tidak, musuh yang paling kuat di dunia ini hanyalah diri kita sendiri. Mereka ada di dalam diri kita. Mereka adalah kemalasan, penundaan, tidak percaya pada diri sendiri, takut terlihat lemah, pura-pura tidak ada masalah, menyangkal, motivasi yang rendah, penghargaan terhadap diri yang rendah, butuh untuk dicintai, butuh untuk dihargai, merasa bertanggung jawab pada segala hal, kelemahan, ketidaktegasan, mementingkan diri sendiri, menghindari masalah, mengeluh, dan sebagainya.
19 August 2012

Ketupat Kosong

Hari ini, 1 Syawal dan sudah saatnya bertutur sampai jumpa ramadhan. Euforia menyambut Idul Fitri ada dimana-dimana meski sebenarnya dalam waktu yang sama ada di bagian lain di dunia ini orang yang bersedih dalam kekurangan, duka, dan kehilangan.
17 August 2012

Ramadhan, Kemerdekaan, dan Hujan


Hari ini tepat 67 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pada hari yang sama dan kondisi yang sama dengan hari ini, Indonesia menyatakan dirinya merdeka. Bebas dari penjajahan dan penindasan, ya meskipun sebenarnya penjajahan dan penindasan masih sangat kentara di tahun 2012 ini, hanya saja dalam bentuk yang berbeda.
15 August 2012

Dipersatukan Sebuah Kelahiran

Biasanya aku hanya sendiri di rumah. Terlunta tak jelas nasibnya. Ada nasi, maka makan. Tidak ada nasi, maka lapar. Heran, entah darimana energi untuk berjalan dan menuntaskan pekerjaan, entahlah. Begitu siklus setiap hariku yang tidak pernah menentu.

Senin, 13 Agustus 2012 semuanya mulai berubah perlahan. Hari itu bukan hari yang biasa. Ada suara tangisan bayi kecil yang lucu, bukan satu, tapi dua, mereka lelaki kembar yang lahir dari rahim seorang kakak di keluargaku yang tercerai berai. Tercerai berai dalam arti fisik, setiap anggota tinggal di lokasi yang berbeda termasuk aku yang selalu mengucapkan selamat pagi pada dinding atau tanaman di rumahku.
26 July 2012

Menulis Dosa

Teringat aku yang dulu, senang sekali menulis dosa sebelum tidur. Aku benar-benar menuliskannya di secarik kertas. Sekecil apapun kesalahan yang aku lakukan, aku tuliskan dengan detilnya. Aku sadar, catatanku tak akan pernah sedetil catatan malaikat. Aku menuliskan dosa karena aku sadar bahwa terlalu banyak kebaikan yang aku lewati, makanya aku tidak pernah menulis daftar kebaikan. Boleh jadi yang ku anggap baik malah bernilai buruk.
Aku tidak begitu baik dalam perangai. Atau mengembun dalam seringai. Aku memberi batasan bahwa kebaikan adalah tidak merugikan. Menilai baik dan buruk bagiku sebagai sebab akibat, untung rugi dan aksi reaksi.
Menulis dosa bagiku menyenangkan, kadang seperti hiburan menjelang kematian. Menuliskan dosa, menjadi ritual bagiku, aku yang dulu.

Published with Blogger-droid v2.0.6
23 July 2012

Aku, Asap, dan Soda diantara Bayangan Masa Lalu

Bagiku, ada masa lalu yang selalu ingin terulang. Masa ketika aku bisa berpikir dan bertindak merdeka. Beberapa tahun terakhir aku asing dengan kepulan asap dan soda. Ada rasa ingin kembali kesana, ke sebuah kota jauh yang tak pernah terjangkau langkah. Sekuat apapun menahan rasa itu, tak bisa tergantikan jika kaki masih berada di daratan yang berbeda.
Hingga akhirnya, alunan musik yang membawamu ke alam sana tak akan lengkap tanpa asap dan soda, seperti dulu yang pernah aku lakukan sebagai ritual dalam aktivitas malam. Bukan untuk apa-apa, hanya mencoba menculik jiwa yang dulu pernah membuatku selalu optimis dalam hidup, selalu bisa melihat lebih dalam pada sebuah kesusahan.Aku heran dengan diri yang kini, terlalu diseret emosi dan disorientasi pada tujuan hakiki.
14 June 2012

Bahagia Bukan Pilihan

Jika seharusnya masa muda itu digunakan untuk hal-hal terbaik dalam hidup. Bekerja, melakukan hobi, berkumpul dan tertawa atau semua aktivitas yang membuat kita bisa menatap masa depan; kondisi yang membuat kita optimis untuk hidup.
Tapi bisa dibayangkan, jika hanya ada dinding dihadapan, atau sekedar pagar rumah yang menjadi pembatas. Kau hanya hidup diantaranya. Melangkah keluarnya pun tak pernah bisa membuat optimis membekas, hanya kesenangan yang kemudian lenyap ditelan suasana ketika kembali menatap dinding-dinding dan melangkah ke pagar rumah yang bisu.
12 June 2012

Bertarung dan Menang

Sabtu lalu, sebuah ajang kejuaraan Tarung Derajat dilaksanakan di Banda Aceh. Pesertanya adalah Petarung terbaik yang mewakili Satuan Latihannya.
Semua Petarung menunjukkan kemampuan terbaik yang dimiliki sekaligus merupakan ujian atas hasil latihannya selama ini. Yang terpenting dalam sebuah pertarungan adalah pengendalian diri. Pengendalian diri adalah senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan ketakutan.
Pemenang pertarungan ini akan mendapatkan medali sebagai perlambang keberhasilan. Tapi bagiku, medali yang paling berharga dalam suatu pertarungan adalah persaudaraan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...