26 July 2012

Menulis Dosa

Teringat aku yang dulu, senang sekali menulis dosa sebelum tidur. Aku benar-benar menuliskannya di secarik kertas. Sekecil apapun kesalahan yang aku lakukan, aku tuliskan dengan detilnya. Aku sadar, catatanku tak akan pernah sedetil catatan malaikat. Aku menuliskan dosa karena aku sadar bahwa terlalu banyak kebaikan yang aku lewati, makanya aku tidak pernah menulis daftar kebaikan. Boleh jadi yang ku anggap baik malah bernilai buruk.
Aku tidak begitu baik dalam perangai. Atau mengembun dalam seringai. Aku memberi batasan bahwa kebaikan adalah tidak merugikan. Menilai baik dan buruk bagiku sebagai sebab akibat, untung rugi dan aksi reaksi.
Menulis dosa bagiku menyenangkan, kadang seperti hiburan menjelang kematian. Menuliskan dosa, menjadi ritual bagiku, aku yang dulu.

Published with Blogger-droid v2.0.6
23 July 2012

Aku, Asap, dan Soda diantara Bayangan Masa Lalu

Bagiku, ada masa lalu yang selalu ingin terulang. Masa ketika aku bisa berpikir dan bertindak merdeka. Beberapa tahun terakhir aku asing dengan kepulan asap dan soda. Ada rasa ingin kembali kesana, ke sebuah kota jauh yang tak pernah terjangkau langkah. Sekuat apapun menahan rasa itu, tak bisa tergantikan jika kaki masih berada di daratan yang berbeda.
Hingga akhirnya, alunan musik yang membawamu ke alam sana tak akan lengkap tanpa asap dan soda, seperti dulu yang pernah aku lakukan sebagai ritual dalam aktivitas malam. Bukan untuk apa-apa, hanya mencoba menculik jiwa yang dulu pernah membuatku selalu optimis dalam hidup, selalu bisa melihat lebih dalam pada sebuah kesusahan.Aku heran dengan diri yang kini, terlalu diseret emosi dan disorientasi pada tujuan hakiki.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...