18 March 2010

Tetap di darat atau sudah di Udara?

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar orang sudah meninggal. Seperti tak ada daratan. Semua mengudara, hidup dalam lingkungan data dari dunia maya. Seperti tak bisa jauh. Malah kehidupan di dunia maya telah menjadi prioritas dibanding hidup yang sesungguhnya. Lebih jauh lagi, hidup di dunia nyata tak bisa berjalan jika tidak hidup di dunia maya. Sesungguhnya mereka yang hidup di dunia maya sebagiannya adalah orang-orang yang merasa jenuh dengan kehidupan yang sesungguhnya. Ada pula yang memang sudah 'terdepak' dari hidupnya di 'daratan' sehingga memilih 'udara' yang memang membebaskannya untuk 'terbang' tanpa terhalang. Banyak variasi makhluk yang hidup antara daratan dan udara. Sebagiannya lagi hanya 'mampir' saja ke 'udara' untuk sekedar mencari teman masa lalu, mencari teman baru, menyalurkan hobi, berbisnis dan berbagai alasan lainnya. Tapi terus terang saja, yang menarik perhatianku adalah penghuni 'udara' dengan latar belakang terusir dari 'daratan', ironi memang. Apakah lingkungan kehidupan nyata yang telah tega padanya? Atau memang ia yang tak bisa bicara pada dunia? Hidup di 'daratan' dan atau di 'udara' adalah pilihan.Yang terpenting adalah kita hidup dengan tidak melupakan fitrah sebagai manusia; berbagi, toleran, saling menolong, empati, dan ber-Tuhan.

1 Comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...