19 May 2010

Angin, udara yang bergerak

Satu hari baru aku lepas diri dari infus. Berat rasanya, seperti lemah. Pikiran yang seolah memudar, tidak bisa mencari titik fokus yang benar. Bisa dikatakan aku linglung, akibat fisik yang belum stabil mungkin. Online dari pagi, apa yang aku cari? Tak ada. Nah, aku juga bingung hingga sejenak terkapar di kasur. Disodorkan sekotak jus jambu dan cemilan, mendorongku menulis lagi. Tapi apa yang aku tulis? ini,yang sedang Anda baca. aku menulis sebuah kebingungan dari seorang yang sakit, seorang yang belum cukup pulih untuk berpikir. Tak apa lah pikirku, aku hanya sedang ingin menulis. Biarlah alirannya seperti angin. Angin yang perlahan menghanyutkanku pada kesadaranku untuk menemukan fokusku kembali. Ya, angin.

0 Comment:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...